Limbah atau sampah seringkali dibuang begitu saja. Namun, apabila limbah diolah oleh tangan-tangan kreatif tentu akan banyak kegunaan dan manfaatnya, bahkan tidak jarang menciptakan inovasi baru.contohnya seperti yang dilakukan oleh Olga Clara Sari saat mengikuti Lomba Desain Baju Daur Ulang pada hari minggu 26 Mei 2013 dalam memperingati Dies Natalis ke-42 Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Gadis yang mempunyai nama panggilan Ola ini membuat Desain Baju dari bahan bekas kenduren, ia mengumpulkan dari rumah, tetangga dan teman-teman. Selain mencari sendiri dia juga dibantu oleh Nita temen sekelas dari gadis berdarah Ponorogo tersebut dan Ibunya Nita. Ibunya Nita mempunyai andil dalam menemukan model yang simpel tapi kelihatan bagus karena bahan yang digunakan mudah untuk dirangkai menjadi pakaian.
Gadis yang mempunyai paras wajah seperti penyanyi Fatin Shidqia Lubis ini mempunyai motivasi untuk ikut lomba tersebut berkat dorongan dari ketua himaprodi pgsd Intami. Awalnya ia tidak tahu ada lomba tersebut. Ola diberitahu pada saat hari kamis, padahal lombanya itu dimulai hari minggunya. “Saya Ketemu mbak Intami waktu mau turun tangga kebetulan saat itu dia sedang memberi pengumuman di kelas-kelas, dan pada saat itu juga dia menyuruh saya untuk mengikuti lomba tersebut” Ujarnya.
Baju-baju yang dipakai peserta lainnya sangat bagus-bagus, Pada akhirnya gadis yang pernah mengikuti fashion show pada saat SD dan SMP ini menjadi juara 1 lomba desain baju daur ulang di acara Dies Natalis ke-42 yang lalu. (ico_unipa)Limbah atau sampah seringkali dibuang begitu saja. Namun, apabila limbah diolah oleh tangan-tangan kreatif tentu akan banyak kegunaan dan manfaatnya, bahkan tidak jarang menciptakan inovasi baru.contohnya seperti yang dilakukan oleh Olga Clara Sari saat mengikuti Lomba Desain Baju Daur Ulang pada hari minggu 26 Mei 2013 dalam memperingati Dies Natalis ke-42 Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Gadis yang mempunyai nama panggilan Ola ini membuat Desain Baju dari bahan bekas kenduren, ia mengumpulkan dari rumah, tetangga dan teman-teman. Selain mencari sendiri dia juga dibantu oleh Nita temen sekelas dari gadis berdarah Ponorogo tersebut dan Ibunya Nita. Ibunya Nita mempunyai andil dalam menemukan model yang simpel tapi kelihatan bagus karena bahan yang digunakan mudah untuk dirangkai menjadi pakaian.
Gadis yang mempunyai paras wajah seperti penyanyi Fatin Shidqia Lubis ini mempunyai motivasi untuk ikut lomba tersebut berkat dorongan dari ketua himaprodi pgsd Intami. Awalnya ia tidak tahu ada lomba tersebut. Ola diberitahu pada saat hari kamis, padahal lombanya itu dimulai hari minggunya. “Saya Ketemu mbak Intami waktu mau turun tangga kebetulan saat itu dia sedang memberi pengumuman di kelas-kelas, dan pada saat itu juga dia menyuruh saya untuk mengikuti lomba tersebut” Ujarnya.
Baju-baju yang dipakai peserta lainnya sangat bagus-bagus, Pada akhirnya gadis yang pernah mengikuti fashion show pada saat SD dan SMP ini menjadi juara 1 lomba desain baju daur ulang di acara Dies Natalis ke-42 yang lalu. (ico_unipa)
0 komentar